Untuk perjalanan yang lebih sempurna, pertimbangkanlah untuk mengunjungi Bhutan di musim semi. Sama seperti kunjungan ke Bhutan di musim-musim lain, tapi lebih baik (menurut beberapa sumber. Bagi kami, Bhutan dapat dikunjungi kapan saja.) Kami akan berterus terang tentang hal ini. Musim semi merupakan high season, hotel-hotel akan lebih sibuk, penerbangan pun akan penuh dipesan apabila anda tidak melakukan reservasi di awal, Anda mungkin akan melihat turis lain di selfie-selfie anda (jangan khawatir karena natural light di sana sangat luar biasa #tanpafilter) dan biayanya lebih mahal. Tetapi inilah 10 hal yang akan menggoda/meyakinkan Anda untuk tetap berangkat ke Bhutan pada musim ini.
1. Paro Tshechu (Festival)
Tshechu adalah festival tahunan agama Buddha yang berarti "hari kesepuluh" dan biasanya menarik banyak turis karena memperlihatkan budaya keagamaan Bhutan yang telah dipertahankan. Salah satu festival unggulannya adalah Paro Tshechu, yang merupakan festival terbesar dan umumnya dihadiri pengunjung terbanyak.
Diadakan di Paro, Anda dapat melihat para biksu dan orang awam yang sudah terlatih memakai kostum berwarna-warni saat menari berdasarkan cerita hidup Guru Padmasambhava (Guru Rinpoche) dari abad ke-8. Ada juga keyakinan bahwa dengan menghadiri sebuah tshechu dan melihat para penari bertopeng, dosa-dosa Anda akan dihapuskan dan Anda akan menerima berkat.
Tips profesional: Kenakan Gho atau Kira Anda dan berbaurlah dengan masyarakat lokal. Mereka menyukainya! Pastikan baterai kamera / handphone Anda 100% dan mungkin saja Anda akan melihat beberapa anggota keluarga Kerajaan.
2) Rute Pendakian Jomolhari
Gunung Jomolhari, diyakini sebagai gunung sakral oleh umat Buddha Tibet, menjadi batas antara Tibet dan Thimphu. Terkenal sebagai rute pendakian terpopuler di Bhutan, rute pendakian Jomolhari merupakan rute favorit para pendaki (menurut estimasi dari Lonely Planet, hampir 40% pendaki yang mengunjungi Bhutan memilih rute ini).
Walaupun menjadi rute terpopuler, jangan salah sangka. Sebenarnya rute ini dinilai memiliki tingkat kesulitan sedang - tinggi, tetapi kami mencoba untuk membuatnya nyaman bagi Anda dengan menyediakan: tenda, kantung tidur, matras tidur, selimut, asisten untuk membantu serta memasak di lokasi perkemahan, dan kuda-kuda untuk membawa barang - barang. Selain pemandangannya yang spektakuler, Anda dapat menikmati pemandangan Bhutan yang bervariasi, serta melihat flora dan fauna dari jarak dekat. Rute ini melewati habitat domba biru Himalaya dan macan tutul salju, maka mungkin saja Anda dapat melihat margasatwa yang langka tersebut.
Tips profesional: Apabila Anda pencinta fotografi, bawa juga lensa zoom Anda.
3) Bunga Jacaranda bermekaran di Dzong Punakha
Terletak di antara sungai Mo Chhu dan Po Chhu, Benteng Pungtang Dechen Photrang (Istana Kebahagiaan) yang lebih dikenal sebagai Benteng Punakha, adalah salah satu dari bangunan paling megah di seluruh Bhutan. Kursi Je Khenpo (Kepala Biara) juga disertakan dalam daftar sementara UNESCO untuk Bhutan.
Sebelum Thimphu menjadi ibu kota pada tahun 1955, tempat ini adalah pusat administratif dan pusat Pemerintahan Bhutan. Pasangan Kerajaan juga menikah di sini pada tahun 2011. Bayangkan saja bunga Lilac Jacaranda sedang mekar sempurna, dengan latar belakang benteng yang besar. Anda akan ingin terus mengingat pemandangan ini di benak Anda.
Tips profesional: Anda dapat berdiri di bawah pohon Jacaranda dan berpura-pura berada di bawah naungan pohon bunga sakura.
4) Punakha Dromche
Punakha Dromche adalah festival tahunan distrik Punakha yang indah. Sebuah perayaan layaknya pertunjukan teater ini merupakan perayaan dari 2 acara: penyembahan 2 Dewa pelindung Bhutan, Yeshe Gompo (Mahakala) dan Palden Lhamo, diakhiri dengan sebuah 'serda' - reka ulang perang di abad ke-17 melawan Tibet yang dipimpin oleh Zhabdrung Ngawang Namgyal, yang dikenal juga sebagai penyatu Bhutan.
Festival ini menjadi semakin populer seiring dengan semakin banyaknya turis yang mengetahui tentang festival ini. Saksikan penari-penari berkostum menampilkan tarian keagamaan yang disebut 'cham'. Festival ini berpuncak pada penyingkapan sebuah 'Thongdrel' (gulungan perkamen keagamaan) terbesar yang pernah dibuat.
Tips profesional: Reka ulang tersebut dipimpin oleh Je Khenpo (Kepala Biara), jadi bersiaplah melihat sosoknya.
5) Festival Rhododendron
Apakah Anda pecinta rhododendron? Jika bukan, cobalah datang ke Bhutan di musim semi. Jika iya, selamat! Anda tahu apa itu rhododendron. Musim semi adalah waktu yang tepat untuk melihat mekarnya, bersama dengan hampir seluruh flora di Bhutan. Diadakan di Taman Botani Lamperi di dekat Jalan Dochula, Anda akan dapat melihat lebih dari 20 spesies rhododendron dari 46 spesies yang tumbuh di Bhutan.
Selain menikmati alam dengan perjalanan yang dipandu dan melakukan aktivitas lainnya, Anda juga bisa berpartisipasi dalam program budaya, permainan tradisional, kesenian dan menikmati makanan setempat. Akan ada ujian di akhir tur, dan apabila Anda berhasil menjawab semua pertanyaan dengan benar, pemandu Anda akan memberikan sebotol air Himalaya dan mendoakan kesehatan Anda.
Tips profesional: Festival ini hanya diadakan selama 3 hari di musim semi (14, 15, 16 April) sehingga akan lebih baik apabila Anda melakukan reservasi lebih awal untuk menghindari kekecewaan.
6) Maraton Internasional Bhutan
Para pecinta maraton yang ingin tantangan lebih, cobalah berlari pada ketinggian minimal 1.310 meter di atas permukaan laut, melalui pedesaan yang dikelilingi Lembah Punakha yang menakjubkan. Diadakan setiap tahun sejak 2014, Anda dapat memilih half atau full marathon di rute yang mencakup jalan dan tanah, tetapi banyak pemandangan dan udara segar yang bisa dinikmati dari satu-satunya negara dengan kadar karbon negatif di dunia.
Kedua jarak lari tersebut berakhir di Benteng Punakha. Sudah pasti pemandangannya akan membuat Anda terus berlari. 100% keuntungan dari acara ini ditujukan untuk mendukung Program Kepemudaan dan Olahraga Olimpiade Bhutan. Anda bisa mencoret dari daftar Anda 3 hal sekaligus dalam satu perjalanan: mengunjungi Bhutan, lari maraton, dan berdonasi.
Tips profesional: Anda akan ingin menyimpan kaus finisher dari perlombaan tersebut.
Anda dapat melihat itinerary 7-hari Maraton Internasional Bhutan di
sini
7) Bersepeda
Jika duduk di mobil dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain terlalu biasa bagi Anda, mengapa tidak mencoba bersepeda? Bersepeda adalah cara seru, namun intim, untuk menjelajah Bhutan dan pemandangannya yang bervariasi. Medan yang berat dan berbukit-bukit cocok untuk bersepeda gunung on-road atau off-road, dan banyak rute yang melewati pedesaan dan kuil, menjadikan ini kesempatan emas untuk menggabungkan petualangan dengan budaya.
Tergantung dengan tingkat keahlian Anda, ada beberapa rute yang berkisar dari jalan beraspal (hati-hati lubang!) hingga jalur tanah off-road yang lebih menantang. Anda dapat merasa menyatu dengan alam dan sepeda sambil menikmati pemandangan gunung dengan angin yang meniup rambut Anda. Anda dapat memilih untuk membawa sepeda Anda sendiri, atau kami pun dapat membantu menyediakannya.
Tips profesional: Penggemar kelas berat dalam bersepeda mungkin ingin mengikuti Kompetisi Sepeda Tur Naga pada bulan September. Kompetisi ini termasuk salah satu kompetisi sepeda gunung yang paling menantang di dunia.
8) Rafting & Kayak
Bhutan memang negara yang dikelilingi daratan, tetapi Anda tetap bisa menikmati olahraga air. Ada 6 sungai utama dengan arus yang bervariasi, cocok untuk rafting dan kayak. Sungai jernih Bhutan (benar-benar berasal dari lelehan es di Himalaya Timur) adalah salah satu dari sungai yang belum terlalu terjamah di dunia.
Tinggalkan biara-biara cantik itu sebentar dan rasakan adrenalin Anda saat melewati arus sungai Bhutan. Ada berbagai pilihan tersedia untuk segala level, dari ombak yang halus hingga ang besar, yang pasti akan menjadi petualangan unik dan mendebarkan bagi Anda.
Tips profesional: Musim untuk rafting dan kayak adalah saat musim semi, antar bulan Maret hingga April.
9) Mengamati burung
Jika pengamatan burung adalah 'tiket seumur hidup untuk masuk teater alam', maka Bhutan adalah adalah salah satu bioskop terbaik. Lingkungan dan ekosistem Bhutan yang masih murni dan tidak terjamah menjadi rumah bagi keanekaragaman. Lebih dari 670 spesies burung telah tercatat, dengan lebih banyak lagi yang akan ditemukan. Daftar ini termasuk spesies yang rentan dan terancam punah di seluruh dunia.
Jalanan kadang menjadi tempat terbaik untuk melihat burung karena di hutan ada terlalu banyak pohon. Namun pendakian kadang-kadang memberikan kesempatan untuk melihat spesies burung yang hanya ada di ketinggian tertentu. Spesies burung yang mungkin Anda temui: Ibisbill, Brown Dipper, Spotted Laughing Thrust, Darjeeling Woodpecker, Yellow Billed Magpie, Magpie Robin, Eurasian Jay, Great Barbet.
Tips profesional: Sepanjang jalan dari Dochu La ke Wangdue Phodrang direkomendasikan untuk pengamatan burung.
Anda dapat melihat itinerary 12-hari Pengamatan Burung di
sini
10) Rute Pendakian Burung Hantu Bumthang
Untuk wisatawan semi-petualang yang ingin merasakan mendaki tetapi tidak mau terlalu ekstrim seperti Rute Pendakian Jomolhari, cobalah Rute Pendakian Burung Hantu di daerah tengah Bhutan. Pendakian 3 hari di Lembah Bumthang yang indah, yang dianggap sebagai pusat keagamaan Bhutan. Bersiaplah melihat beragam flora dan fauna di tengah alam yang belum terjamah.
Rute pendakian berawal pada ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut dan memperlihatkan pemandangan Gunung Gangkar Puensum, puncak tertinggi yang belum pernah didaki di dunia. Dengarkan suara burung hantu saat malam - dari situlah pendakian ini mendapatkan namanya.
Tips profesional: Jadwalkan pendakian Anda bersamaan dengan festival lokal untuk pengalaman yang tidak terlupakan.