Dengan luas 46.500 km2 - hampir seluas Swiss - Bhutan membentang 3o garis bujur dan hampir 1,5o garis lintang. Ketinggian terendahnya, 150 m di atas permukaan laut, terletak di perbatasan dengan India. Di bagian utara, negara ini dikelilingi oleh pegunungan Himalaya dengan beberapa puncak lebih dari 7.000 m.
Lebih dari setengah luas Bhutan masih tertutup hutan. Sepersepuluhnya tertutup es dan seperempatnya terdiri dari bebatuan, semak dan rumput alpine. Tidak lebih dari 8% dalam kultivasi untuk memberi makan 700.000 orang.
Bhutan dibagi ke dalam 3 bagian; Barat, Tengah, dan Timur. Bhutan Barat dan Tengah dipisahkan oleh Jalan Phelela, sementara Bhutan Tengah dan Timur dipisahkan oleh.
3 Pintu Masuk Utama
Ada 3 pintu masuk utama ke Bhutan. Yang pertama adalah bandara internasional di Paro, sekitar 1 jam berkendari dari Ibukota Thimphu. Kedua dan ketiga, Phuentsholing dan Samdrup Jongkhar, terletak di bagian selatan Bhutan, berbatasan dengan India. Ini adalah pintu utama bagi pedagang dan turis India dari selatan. Butuh 6 jam berkendara dari perbatasan ini ke kota terdekat di Bhutan, sehingga pintu masuk ini tidak populer di kalangan wisatawan. Untuk orang yang sudah pernah berkunjung ke Bhutan, dapat mempertimbangkan untuk masuk dari Samdrup Jongkhar jika mereka tertarik mengunjungi Bhutan Timur, seperti Pendakian Merak Sakteng yang baru dibuka.
Titik Masuk
Ada berbagai titik masuk ke Bhutan menggunakan pesawat, mobil, bis, dan kereta. Harap diperhatikan bahwa semua pengunjung memerlukan visa untuk memasuki Bhutan. Izin visa harus didapatkan sebelum datang ke Bhutan dan tur perjalanan harus direservasi melalui agen perjalanan yang terdaftar. Bagi warga India, Bangladesh, dan Maladewi dapat menerima visa saat kedatangan dan walaupun tidak harus, disarankan untuk reservasi tur terlebih dahulu.
Menggunakan Pesawat
Maskapai nasional Drukair terbang dari SIngapura, Thailand, India, Nepal, dan Bangladesh ke Bandara Internasional Paro, terletak di bagian barat Bhutan. Paro berada pada ketinggian 2.225 m (7300 kaki) di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan setinggi 4.876 m (16.000 kaki). Ada penerbangan domestik rutin ke Bumthang (bagian tengah Bhutan) dan Trashigang (bagian tengah Bhutan) dan Gelephu (bagian selatan Bhutan).
Menggunakan Mobil
Ada tiga penyebrangan perbatasan di sepanjang perbatasan selatan ke India. Phuntsholing di barat, Gelephu di tengah, dan Samdrup Jongkhar di timur. Tidak ada perbatasan yang terbuka di sepanjang perbatasan utara dengan Cina. Izin jalan juga dibutuhkan; tetapi ini akan diurus oleh operator tur lokal Anda, bersama dengan visa.
By Bus
Dari Kalkuta: Pemerintah Kerajaan Bhutan menyediakan bis ke Phuentsholing. Bis ini berangkat dari terminal bis Esplanade Kolkata pada pukul 7 malam hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dan dari Kantor Pos Phuentsholing Bhutan pada pukul 3 sore hari Senin, Rabu, dan Jumat. Perjalanannya membutuhkan waktu 18 jam.
Dari Siliguri: Ini adalah rute rutin antara Siliguri dan Phuentsholing/Jaigaon. Perjalanan sekitar 4 jam. Bis dioperasikan oleh Pemerintah Kerjaan Bhutan berangkat dari terminal bis, dekat Hotel Heritage, pada pukul 7.30 pagi dan 1.30 siang setiap hari.
Dari Phuentsholing: Ada bus privat dan taksi bersama dari Phuentsholing ke Thimphu, tapi pilihan yang lebih nyaman adalah menaiki bis Bhutan Post, yang berangkat setiap pagi pada pukul 7 dari kantor pos.
Dengan Menggunakan Kereta
Tidak ada rel kereta di Bhutan. Pilihan terdekat ada di India, yaitu:
Hasimara on the main Kolkata/Siliguri line to Assam is the nearest railway station to Phuentsholing, 17 km away. Indian Rail-operated train #13149 and #4084 stop here. However, note that some sections of the road from New Jalpaiguri/Siliguri to Phuentsholing are in a very bad shape.
New Jalpaiguri Station (NJP) in Siliguri is a popular choice for travellers heading to Bhutan by land. There are direct shared taxis from NJP to Jaigaon or there is the option of buses from Siliguri bus station.
Covering Bhutan by Road
It will take about 14-days to cover the main towns in Bhutan excluding the smaller and distant towns which are not linked by the national highway. Below we outline the towns/districts which can be visited depending on the duration of stay in Bhutan. These towns are linked by a single national highway that run from Western to Eastern Bhutan.
5 Hari
|
Thimphu, Paro, Punakha
|
7 Hari |
Seperti Sebelumnya, Punakha, Gangtey or Haa valley |
10 Hari
|
Seperti Sebelumnya, Trongsa and Bumthang
|
14 Hari
|
Seperti Sebelumnya, Mongar, Trashigang, Trashiyangste
|
Wisatawan yang memasuki atau meninggalkan Bhutan lewat jalur darat akan membutuhkan satu hari tambahan untuk berkendara ke kota terdekat dari kota perbatasan.