1905 |
Pemerintah Inggris mengirim seorang perwakilan ke Bhutan untuk memberikan Gongsar Ugyen Wangchuck dengan lencana ksatria komandan dari kekaisaran India untuk perannya dalam negosiasi antara Inggris dan Tibet di 1904. |
1906 |
Pemerintah Inggris mengundang Ugyen Wangchuck ke India, dimana dia diberikan penghargaan sebagai pemimpin dari orang-orang Bhutan. |
1907 |
Perwakilan rohaniwan, pemerintah, dan masyarakat tanpa diketahui memilih Hongsar Ugyen Wangchuck sebagai raja Bhutan pertama pada 17 Desember. Aacara penobatan dilaksanakan di Punakha Dzong. |
1910 |
Perjanjian Sinchula di tahun 1865 antara Inggris-India dan Bhutan diperbaiki sebagai Perjanjian Punakha. Inggris menambah subsidi tahunan ke Bhutan dari Rs 50.000 ke Rs 100.000 dan setuju untuk tidak mengganggu administrasi internal negara Bhutan. Bhutan setuju untuk berkonsultasi dengan pemerintah Inggris untuk urusan hubungan eksternal. Penandatanganan perjanjian tersebut menjamin kedamaian antara kedua negara. |
1914 |
Empat puluh enam anak laki-laki dari Bhutan terdaftar di Rumah Dr. Graham, sekolah misi Skotlandia di Kalimpong. Sekolah pertama Bhutan diresmikan di Haa, oleh guru dari gereja sekolah misi Skotlandia. Pada tahun 1915, sekolah lainnya dibuka di istana raja di Bhumtang. |
1927 |
Jigme Wangchuck dilantik menjadi Druk Gyalpo kedua pada 14 Maret 1927 di Punakha. Inggris mempersembahkan lencana persahabatan dari kekaisaran India untuk raja baru. Pemerintahan Raja Jigme Wangchuck dapat disebut sebagai masa pemersatu, konsolidasi, dan integrasi nasional. Raja mereka adalah salah satu orang Bhutan pertama yang menerima pendidikan moderen dalam sastra Inggris, Hindi, dan Buddha. |
1949 |
Perjanjian persahabatan Indo-Bhutan di tahun 1949, dasar dari hubungan persahabatan antara Bhutan dan India, ditandatangani pada tanggal 8 Agustus di Darjeeling. Perjanjian tersebut fokus dalam hal persahabatan dan perdamaian, selain dari perdagangan bebas dan komersial antara kedua negara. |
1952 |
Raja mereka Jigme Dorji Wangchuck dinobatkan pada tahun 1952 sebagai raja ketiga Bhutan. Pada tahun 1945, dia dipilih sebagai Dronyer of Trongsa. Pada tahun 1950, dia dikirim ke Kalimpong untuk pengajaran privat dan lalu ke Inggris. Dia dipilih menjadi Paro Penlop di tahun 1950. Raja mereka Jigme Dorji Wangchuck diketahui sebagai bapak dari Bhutan moderen sebagai pemula dari proses modernisasi. |
1953 |
Tshogdu, Majelis Nasional, didirikan pada tahun 1953, membuat sebuah perwakilan untuk pemerintah. Pada tahun 1968, peraturan dan hukum dari Majelis Nasional diperbaiki setelah raja pada saat itu dengan sukarela menyerahkan kekuasaanya terhadap keputusan daro Tshogdu. |
1958 |
Raja Jigme Dorji Wangchuck menghapuskan perbudakan. Orang-orang yang tidak memiliki tanah diberikan tanah. Raja juga menjamin kewarganegaraan bagi orang Nepal yang tinggal di bagian selatan Bhutan.
Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, membuat kunjungan bersejarahnya ke Bhutan, memperkuat hubungan persaudaraan antara Bhutan dan India. Dalam penekanannya kepada masyarakat Bhutan di Paro pada 23 Septeber, dia mengatakan: “Beberapa mungkin berkata bahwa karena India adalah negara yang besar dan kuat sementara Bhutan adalah negara yang kecil, banyak yang berpikir bahwa kami akan menekan Bhutan. Ini harus dijelaskan dan menjadi sangat penting bahwa harapan kami adalah untuk Bhutan tetap menjadi negara sendiri, memilih jalannya sendiri dan membuat sebuah kemajuan.” |
1961 |
Rencana pembangunan lima tahun pertama kali diluncurkan pada tahun 1961, memulai proses pengembangan ekonomi. Dengan biaya sebanyak Rs. 174.7 juta, rencana pertama adalah fokus terhadap pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jalan, sistem komunikasi, pertanian, peternakan, transportasi dan listrik. Phuentsholing disambungkan dengan Thimpu oleh jalan, Samdrup Jongkhar ke Trashigangm dan Gelephu ke Zhemgang dan Trongsa. Pada akhir dari rencana, Bhutan memiliki 59 sekolah dengan pendaftaran lebih dari 3.000 murid, tiga rumah sakit, dan 40 tempat penyedia obat-obatan. |
1965 |
Raja Jigme Dorji Wangchuck membuat Lodroe Tsogdhu, dewan penasihat raja. Dewan ini memberikan nasihat kepada raja dan dewan menteri mengenai masalah peraturan hukum dan menjamin pelaksanaan dari hukum yang dibuat oleh Majelis Nasional. |
1968 |
Pada 2 May, Perdana Menteri India Indira Gandhi mengikuti jejak ayahnya ke Bhutan. Raja Jigme Dorji Wangchuck dan Perdana Menteri Ghandi memperluas hubungan Bhutan dan India. Utusan atau duta pemerintah India dibangun di Thimpu. |
1971 |
Bhutan dan India mendirikan perwakilan melalui kedutaan di kedua negara. Bhutan menjadi anggota dari Perserikatan Bangsa Bangsa pada 21 September. |
1972 |
Raja keempat Druk Gyalpo naik tahta pada saat usianya 17 tahun, setelah kematian Ayahnya, raja Bhutan ketiga, pada 21 Juli. |
1973 |
Bhutan bergabung dengan Non-Aligned Movement (NAM). |
1974 |
Raja Jigme Singye Wangchuck dinobatkan sebagai Druk Gyalpo keempat pada tanggal 2 Juni. |
1979 |
Raja Jigme Singye Wangchuck mengumumkan, dalam wawancaranya dengan media India, bahwa kebahagiaan nasional lebih penting daripada pendapatan negara. kebahagiaan nasional menjadi filosofi pemandu perkembangan Bhutan. |
1981 |
Dzongkhag Yargye Tshogchung (Komite Perkembangan Distrik) didirikan, menyerahkan kekuasaanya dalam membuat keputusan untuk program perkembangan dari pusat ke 20 distrik di Bhutan. |
1985 |
Bhutan menjadi anggota pendiri dari Asosiasi Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional (SAARC). SAARC dibentuk sebagai forum non-politik untuk menjalin kerja sama antara Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. |
1991 |
Gewog Yarge Tshogchung (GYT) didirikan pada tahun 1991. Pemimpin Gewog dibebankan tanggung jawab untuk perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pengembangan. |
1998 |
Raja keempat Druk Gyalpo membubarkan kabinet pada saat itu dan memberikan kekuatan dan tugas eksekutif kepada dewan menteri yang terpilih. Raja Kasho mengatakan: “Negara kita harus memiliki sistem pemerintahan yang melakukan perintah dari masyarakatnya, menyediakan pemerintahan yang bersih dan efisien, dan memiliki mekanisme yang tertanam dalam pemeriksaan dan penyeimbangan untuk mengamankan ketertarikan dan keamanan nasional.” |
2001 |
Druk Gyalpo keempat memulai rancangan Konstitusi Bhutan pada tanggal 3 November. Di bawah kepemimpinan ketua keadilan, Komite Perancang Konstitusi yang ke-39 menyerahkan rancangan pertamanya kepada Druk Gyalpo pada tanggal 9 Desember 2002. |
2003 |
Bhutan sudah menjadi tempat persembunyian bagi tiga kelompok militan dari India. Rapat dan dialog berulang kali dilakukan untuk mengusir kelompok militan tersebut dan meninggalkan Bhutan, tetapi gagal. Sebagai sarana terakhir, pada Desember 2003, Raja Jigme Singye Wangchuck memerintahkan kekuatan orang-orang Bhutan untuk mengusir kelompok militan dari tempat persembunyiannya di hutan sebelah selatan Bhutan. |
2005 |
Pada 17 Desember, raja keempat mengumumkan bahwa dia akan memberikan jabatannya untuk Crown Prince Jigme Khesar. Rancangan Konstitusi disebarkan kepada masyarakat pada Maret 2005, diikuti dengan konsultasi dengan orang-orang di 20 distrik, dilakukan pertama kali oleh Druk Gyalpo keempat lalu oleh Trongsa Penlop Jigme Khesar Namgyel Wangchuck. |
2006 |
Pada 9 Desember, Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck naik tahta. Penobatan formal direncanakan pada tahun 2008. Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, dalam hari nasional pertamanya di Changlimithang pada tanggal 17 Desember, mengatakan bahwa generasinya akan mempertahankan Bhutan untuk masa depan. Projek 1.020 MW Tala Hydropower ditugaskan. |
2007 |
Perjanjian Persahabatan Indo-Bhutan diperbaharui oleh kedua negara dan ditandatangani oleh Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck di ibu kota India, New Delhi, pada tanggal 8 Februari 2007. Pembaharuan perjanjian tersebut adalah peristiwa bersejarah dalam hubungan India-Bhutan dan merupakan refleksi dari keinginan bersama untuk memperkuat hubungan menuju tingkat kerja sama yang lebih tinggi.
Proses pengenalan demokrasi dimulai dengan diselenggarakannya proses pemilihan oleh Komisi Pemilihan untuk Bhutan. Pesan edukasi pemilih disebarluaskan dan pemilihan dua ronde tiruan dilaksanakan. Partai politik - the People’s Democratic Party (PDP) and the Druk Phuensum Tshogpa (DPT) - dibentuk dan didaftarkan di bulan September. Bhutan merayakan 100 tahun sebagai monarki, sejak 17 Desember. |
2008 |
Pemilihan umum untuk pertama kalinya diselenggarakan dengan 79 persen pemilih. Druk Phuensum Tshogpa menang mutlak untuk membentuk pemerintahan demokrasi Bhutan. Konstitusi Bhutan ditandatangani dalam perayaan yang bersejaran dan sakral pada tanggal 18 Juli. |