Karena kecelakaan minggu lalu, ketika pilot pribadi melanggar zona no-fly di atas Kota Thimpu, departemen penerbangan di Bhutan mewajibkan semua penerbangan charter untuk memiliki pilot atau navigator Bhutan atau Drukair. Pesawat pribadi menuju Bandara Paro terbang dan belok menuju Lembah Thimpu bukan Lembah Paro. Ketika pesawat tersebut mendekati Kota Thimpu, pesawat tersebut bahkan merendahkan rodanya dan memperpanjang sayapnya untuk persiapan mendarat.
Menara pengatur lalu lintas udara di Bandara Paro juga memberikan tanda aman untuk mendarat tanpa mengetahui bahwa pesawat tersebut terbang ke arah Thimpu. Pada suatu titik, pesawat tersebut terbang serendah 100 meter atau 300 kaki di atas ibukota. Pendekatan menuju Bandara Paro adalah berdasarkan peraturan penerbangan, dan ini memungkinkan untuk pilot yang tidak berpengalaman untuk membuat kesalahan ketika harus membedakan antara Lembah Thimpu dan Lembah Paro. Bagaimanapun, seharusnya jelas terlihat di kompas bahwa pesawat ersebut menuju ke arah yang salah. Ini adalah kedua kalinya pilot yang sama terbang ke Paro. Yang pertama kalinya adalah di bulan November 2011.
Peraturan ini membuat penerbangan charter menuju Paro lebih mahal dari waktu lampau. Penerbangan charter harus mengambil pilot Druk Air dari salah satu bandara internasional dekat Bhutan. Selain itu, pilot tersebut harus diterbangkan dari Bhutan menuju tempat penjemputan.
Pesawat terlihat mendekati Lembah Thimpu: http://lockerz.com/s/201177165