Festival di tanah Naga Petir (the Land of Thunder Dragon) adalah sesuatu yang megah dan mengekspresikan kebahagiaan akan kebudayaan Buddha kuno. Festival ini dilaksanakan di semua distrik sebagai penghargaan untuk Guru Rinpoche, santo yang memperkenalkan ajaran Buddha kepada orang-orang Bhutan di abad kedelapan. Tsechus diselenggarakan di hari dan bulan yang beruntung pada kalendar Bhutan, dan berlangsung sampai empat hari dimana ritual tarian bertopeng ditampilkan.
Festival juga merupakan suatu acara untuk keluarga besar dan untuk bersosialisasi. Orang-orang berdandan mengenakan pakaian terbaiknya dan menggunakan perhiasan dari bebatuan. Mereka membungkus makan siang mereka di dalam keranjang bambu tradisional dan tinggal sepanjang hari di festival, yang biasanya dilaksanakan di dzongs (benteng) atau wihara.
Di balik layar, para biksu mempersiapkan diri mereka selama beberapa minggu sebelum festival, berdoa dan meditasi. Para biksu ini mempersembahkan tarian topeng spesial yang merupakan inspirasi dari cahaya terang dalam sejarah; dan para orang Bhutan percaya bahwa menonton tarian ini adalah sesuatu yang penting dan dapat membuat mereka mendapatkan pencerahan.
Semua orang Bhutan mencoba untuk hadir di festival ini paling sedikit satu kali seumur hidup, dan untuk banyak orang, ini merupakan sebuah acara tahunan dimana mereka menganggapnya sebagai berkat karena mereka sudah bisa menyaksikan tarian spesial tersebut. Selain para biksu, komunitas penari lainnya juga berpartisipasi di festival lokal.
Tsechus adalah sebuah bentuk kekayaan dari tradisi sejarah dimana orang-orang Bhutan menyampaikan nilai, mitos, dan kepercayaan spiritual melalui tarian dan drama. Banyak acara Tshechus yang berpuncak dengan sebuah penampilan yang jarang yaitu sebuah lukisan (thangkha) sutera yang sangat besar menggambarkan Guru Padmasambava atau dewa Buddha penting lainnya.
Iman dan pengabdian orang-orang dalam menyelenggarakan festival ini menjadikan acara tersebut sebagai suatu kejadian yang spesial. Di waktu yang sama, ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk bergabung dengan ratusan, bahkan ribuan orang-orang Bhutan dalam sebuah acara religius yang penting yang biasanya memancarkan suasana karnival.
Sumber: Dewan Pariwisata Bhutan